0 Comments

Kerajaan atau Kesultanan Banten yang didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin putra Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah Cirebon pada tahun 1525 Puncak Kejayaan Kesultanan Banten terjadi pada abad ke-16 dibawah Kepemimpinan Sultan Agung Tirtayasa (1651-1683) dan menjadi salah satu pusat Perdagangan Maritim terkuat di Asia Tenggara (Pusatnya di Karangantu).

Pemerintahan Banten dibawah Kesultanan terus berjalan dengan baik pergantian Sultan pun berjalan secara alami hingga awal abad ke-18 dibawah kepemimpinan “Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin” yang dikenal dengan nama “Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin” yang berkuasa dalam rentang waktu tahun 1809-1813. Pada tahun 1813 dilucuti dan dipaksa “Turun Tahta” oleh Thomas Stamford Raffles dibawah Kolonial Inggris.

Ratubagus (RTb.) Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, MBA atau Sultan Banten ke-18 yang Bergelar “Sultan Syarif Muhammad Ash-Shafiuddin Azmatkan al-Husaini” yang lahir tanggal 31 Agustus 1954 adalah putra dari Ratu Bagus Abdul Mughni Soerjaatmadja, bin Ratu Bagus Aryo Mardjono Soerjaatmadja bin Pangeran Timur Soerjaatmadja bin Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin (Kesultanan Penuh Banten terakhir), Dinobatkan menjadi Sultan Banten ke 18 pada tanggal 11 Desember 2016 dan mendapatkan Pengakuan dari Raja dan Sultan se Nusantara yang tergabung dalam “YARASUTRA” (Yayasan Raja dan Sultan Nusantara) bahkan Perwakilan dari Raja atau Sultan dari beberapa Negara yaitu pada hari Senin, 10 September 2018 yang acaranya dilaksanakan di Pedopo Agung Sasono Utomo dan dilanjutkan di Anjungan Banten TMII (Taman Mini Indonesia Indah).

Sejarah mencatat banyak tokoh Banten yang menasional bahkan mendunia, disamping itupula banyak entitas Banten yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya.

Related Posts